Penyampaian Khutbah Shalat Jumat Sesuai Dengan Tuntunannya
Sholat Jumat merupakan ibadah wajib bagi kaum pria muslim dan hukumnya fardhu ‘ain (amalan yang wajib untuk dikerjakan). Berbeda dengan sholat fardhu atau sunnah, jika meninggalkan sholat Jumat sebanyak tiga kali tanpa sebab dan alasan yang dibenarkan dalam aturannya (udzur syar’i) atau mengikarinya maka, termasuk kedalam golongan orang munafik dan kafir dihadapan Allah SWT.
Sehingga sangat dianjurkan untuk bisa bersegera ke masjid
ketika adzan telah berkumandang atau telah tiba waktu sholat jumat, hal ini telah
disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Jumu’ah ayat 9, Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ
مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ
خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
" Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan sholat Jumat, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli ".
Dalam rangkaian sholat jumat terdapat khutbah yang
dilaksanakan sebelum pelaksanaan sholat jumat, khutbah sendiri merupakan contoh
perbuatan dari Rasullah SAW dan khutbah sebelum sholat jumat memiliki hukum
sunnah yang ditekankan (mu-akkadah) dan merupakan syiar Islam yang tidak pernah
ditinggalkan semenjak shalat tersebut disyari’atkan sampai Rasullah SAW wafat.
Khutbah dilaksanakan di atas mimbar atau podium minimalis yang merupakan tempat untuk penyampaian syiar dakwah
Islam yang disampaikan kepada para jamaah sholat jumat, yang bertujuan untuk
meningkatkan dan menambah wawasan keislaman.
Khutbah disampaikan oleh Khotib yang merupakan sebutan bagi
orang yang memberikan syiar dakwah Islam di atas mimbar, dalam penyampaiannya
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dalam penyampaian khutbah sesuai
dan tidak bertentangan dengan aturan
khutbah dan tata cara dalam pelakasanaan sholat jumat.
Jadi sangat penting untuk diperhatikan tata cara dalam
pelaksanaan sholat jumat dan juga penyampaian khutbah, agar segala rangkaian
ibadah yang dikerjakan bisa sah dan diterima disisi Allah SWT. Tentunya akan sayang
sekali atau sia-sia ibadah yang telah dikerjakan, jika tata cara dalam
pelaksanaan sholat dan khutbah jumat tidak diikuti sesuai anjuran atau tata cara
yang telah disyariatkan.
Baca juga: Meringkas Shalat Pada Perjalanan Jauh
Syarat-Syarat Khutbah Sholat
Jumat
Penyampaian khutbah shalat jumat, sumber: sinar5news.com/
Khutbah sholat Jumat dilaksanakan dengan dua kali penyampain khutbah
yaitu, pertama penyampaian materi utama dan kedua sebagai kesimpulan dari khutbah
pertama. Ada 9 syarat yang harus diperhatikan dalam khutbah sholat Jumat
diantaranya:Khatib harus dari kaum pria/ikhwan
dan mampu dalam membangun public relation
dengan jamaah dalam penyampaian materi atau isi khutbah.
Khatib yang memberikan khutbah harus
bersih dari hadas besar dan kecil.
Khatib harus mengenakan pakaian yang rapih
dan menutupi aurat.
Khatib harus mampu berdiri dalam
penyampaian khutbah jika mampu.
Khutbah harus dilaksanakan setelah
adzan kedua pada waktu dzuhur atau setelah adzan ke-2 shalat Jumat.
Isi rukun khutbah pertama dan kedua
harus dapat dipenuhi yaitu, dihadiri minimal 40 orang Jamaah pria/ikhwan.
Khatib harus duduk sebentar dengan
tumaninah setelah selesai menyampaikan khutbah pertama.
Khutbah pertama dan kedua harus
dilaksanakan secara berurutan, begitu juga dengan shalat jumat yang
dilaksanakan setelah peyampaian khutbah selesai.
Rukun-rukun sholat Jumat harus
disampaikan dengan menggunakan bahasa Arab.
Rukun-Rukun Khutbah Shalat
Jumat
Khatib harus memulai peyampaian khutbah shalat Jumat
dengan bacaan Hamdalah atau Alhamdulillah yang merupakan lafadz memuji Allah
SWT. Hal ini wajib dilakukan khatib dan bisa menggunakan kalimat hamdalah yang
lainnya dengan makna dan arti yang tetap memuji Allah SWT.
2. Membaca Shalawat
Kepada Nabi Muhammad SAW
Khatib juga harus membaca shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW dalam peyampaian khutbah Jumat dan dilafadzkan dengan jelas. Hal ini
wajib dilakukan khatib dan bisa menggunakan lafadz shalawat Nabi yang lainnya
seperti, “ Allahumma sholli wa sallam alaa muhammadin wa alaa alihii wa ash
haabihi wa man tabiahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin”.
3. Membaca Dua Kalimat Syahadat
Dalam penyampaian awal khutbah atau sebelum masuk pada
penyampaian materi khutbah, khatib harus bisa menyampaikan kalimat ajakan
kepada Jamaah untuk terus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT ditambah dengan membaca lafadz kalimat syahadat.
4. Membaca Ayat Suci Al-Qur'an
Khatib diusahakan bisa membaca ayat suci al-qur’an
pada salah satu ayat atau lebih yang terdapat di dalamnya, dimana ayat tersebut
memiliki korelasi atau berhubungan dengan materi khutbah yang khendak
disampaikan.
Adab Khatib Shalat
Jumat
1. Adab Sebelum Adzan DikumandangkanUsahakan hati dan juga pikiran dalam
kondisi tenang saat berangkat menuju masjid, ketika sampai di masjid sembari
menunggu adzan dikumandangkan memperbanyak shalat sunnah yang dianjurkan
sebelum duduk.
Jika waktu shalat Jumat telah tiba,
maka bersiap-siap untuk naik ke atas mimbar untuk menyampaikan khutbah dengan
tetap khusyu dan berdzikir kepada Allah SWT agar dapat menyampaikan materi
dakwah dengan tenang. Menatap Jamaah dan mengucapkan salam dan duduk sejenak
sambil mendengarkan adzan.
2. Adab Setelah Adazan Dikumandangkan
Menyampaikan khutbah dengan sikap
yang tawaduh, hindari sikap arogansi dan tidak menyampaikan isi materi khutbah
dengan cara seperti sedangk berorasi, tapi sampaikan dengan bahasa yang baik
dan lugas agar mudah dimengerti oleh Jamaah yang mendengerkan.
Materi khutbah yang disampaikan
usahakan memiliki nilai manfaat yang berguna bagi Jamaah dan menyampaikan
point-point atau garis besar dari materi khutbah yang ingin disampaikan agar bisa
tersampaikan semua. Jika materi khutbah telah selesai disampaikan berikan
isyarat kepada Jamaah untuk berdoa kepada Allah SWT.
3. Adab Setelah Iqamat
Khatib bisa turun dari mimbar pada saat iqamat
berlangsung atau berakhir. Selalu usahakan untuk tetap menjaga kondisi hati dan
pikiran tetap tenang agar kekhusyuan dalam menjalani shalat Jumat bisa dicapai.
Ditutup dengan doa untuk meminta keberkahan dan juga permohanan ampun kepada
Allah SWT atas dosa kekhilafan baik yang telah lalu maupun yang telah terjadi.
Dengan demikian mengikuti
khutbah shalat Jumat sesuai dengan tuntunan atau tata cara dalam pelaksanaan khutbah,
tentunya akan membuat rangkaian ibadah dalam shalat Jumat dapat terlaksana
dengan baik dan sesuai dengan tuntunan, sehingga tujuan dari khutbah shalat
Jumat dapat tercapai yaitu, memberikan informasi atau wawasan tambahan lewat
syiar dakwah yang disampaikan kepada Jamaah dan bisa diterapkan atau
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dengan terus untuk menambah kualitas iman dan ketaqwaan kepada
Allah SWT.
Penyampaian khutbah shalat jumat, sumber: sinar5news.com/ |
Khatib harus dari kaum pria/ikhwan dan mampu dalam membangun public relation dengan jamaah dalam penyampaian materi atau isi khutbah.
Khatib yang memberikan khutbah harus bersih dari hadas besar dan kecil.
Khatib harus mengenakan pakaian yang rapih dan menutupi aurat.
Khatib harus mampu berdiri dalam penyampaian khutbah jika mampu.
Khutbah harus dilaksanakan setelah adzan kedua pada waktu dzuhur atau setelah adzan ke-2 shalat Jumat.
Isi rukun khutbah pertama dan kedua harus dapat dipenuhi yaitu, dihadiri minimal 40 orang Jamaah pria/ikhwan.
Khatib harus duduk sebentar dengan tumaninah setelah selesai menyampaikan khutbah pertama.
Khutbah pertama dan kedua harus dilaksanakan secara berurutan, begitu juga dengan shalat jumat yang dilaksanakan setelah peyampaian khutbah selesai.
- Rukun-rukun sholat Jumat harus disampaikan dengan menggunakan bahasa Arab.
Rukun-Rukun Khutbah Shalat Jumat
Adab Khatib Shalat Jumat
Usahakan hati dan juga pikiran dalam
kondisi tenang saat berangkat menuju masjid, ketika sampai di masjid sembari
menunggu adzan dikumandangkan memperbanyak shalat sunnah yang dianjurkan
sebelum duduk.
Jika waktu shalat Jumat telah tiba,
maka bersiap-siap untuk naik ke atas mimbar untuk menyampaikan khutbah dengan
tetap khusyu dan berdzikir kepada Allah SWT agar dapat menyampaikan materi
dakwah dengan tenang. Menatap Jamaah dan mengucapkan salam dan duduk sejenak
sambil mendengarkan adzan.
2. Adab Setelah Adazan Dikumandangkan
Menyampaikan khutbah dengan sikap
yang tawaduh, hindari sikap arogansi dan tidak menyampaikan isi materi khutbah
dengan cara seperti sedangk berorasi, tapi sampaikan dengan bahasa yang baik
dan lugas agar mudah dimengerti oleh Jamaah yang mendengerkan.
Materi khutbah yang disampaikan
usahakan memiliki nilai manfaat yang berguna bagi Jamaah dan menyampaikan
point-point atau garis besar dari materi khutbah yang ingin disampaikan agar bisa
tersampaikan semua. Jika materi khutbah telah selesai disampaikan berikan
isyarat kepada Jamaah untuk berdoa kepada Allah SWT.
3. Adab Setelah Iqamat
Khatib bisa turun dari mimbar pada saat iqamat
berlangsung atau berakhir. Selalu usahakan untuk tetap menjaga kondisi hati dan
pikiran tetap tenang agar kekhusyuan dalam menjalani shalat Jumat bisa dicapai.
Ditutup dengan doa untuk meminta keberkahan dan juga permohanan ampun kepada
Allah SWT atas dosa kekhilafan baik yang telah lalu maupun yang telah terjadi.
Dengan demikian mengikuti
khutbah shalat Jumat sesuai dengan tuntunan atau tata cara dalam pelaksanaan khutbah,
tentunya akan membuat rangkaian ibadah dalam shalat Jumat dapat terlaksana
dengan baik dan sesuai dengan tuntunan, sehingga tujuan dari khutbah shalat
Jumat dapat tercapai yaitu, memberikan informasi atau wawasan tambahan lewat
syiar dakwah yang disampaikan kepada Jamaah dan bisa diterapkan atau
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dengan terus untuk menambah kualitas iman dan ketaqwaan kepada
Allah SWT.
Posting Komentar untuk " Penyampaian Khutbah Shalat Jumat Sesuai Dengan Tuntunannya"